JAKARTA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menegaskan kritik terhadap data serapan tenaga kerja sebaiknya mengacu pada data resmi, bukan hanya berdasarkan persepsi atau perasaan. Pernyataan ini disampaikan Hasan di Jakarta, Kamis (15/8/2025), sebagai respons atas keraguan serikat buruh terhadap laporan Kementerian Perindustrian yang mencatat penyerapan 303 ribu tenaga kerja pada paruh pertama 2025.Hasan mengungkapkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sektor industri tumbuh 5,6 persen dan investasi meningkat 6,9 persen hingga Agustus 2025. Pertumbuhan ini telah menciptakan 1.259.000 lapangan kerja baru, dengan lima sektor terbesar realisasi investasi mencakup industri logam dasar, transportasi dan telekomunikasi, pertambangan, perumahan, serta kawasan industri. Hasan mempersilakan pihak yang meragukan data tersebut untuk menyajikan data pembanding agar diskusi bisa dilakukan secara objektif.Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menjelaskan bahwa ekspansi industri pada semester I 2025 terlihat dari pembangunan fasilitas produksi baru oleh 1.641 perusahaan dengan nilai investasi Rp803,2 triliun. Ekspansi ini menyerap 303 ribu tenaga kerja baru, jumlah yang disebut lebih besar dibandingkan angka PHK yang dilaporkan kementerian maupun asosiasi pengusaha. Febri menegaskan pihaknya akan menjaga momentum pertumbuhan industri pengolahan demi mendorong ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja berkualitas.