Kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dikabarkan akan berjumlah 44 menteri, meningkat 10 pos dari kabinet sebelumnya yang berjumlah 34 menteri. Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengonfirmasi adanya penambahan ini, meski jumlah pastinya belum dipastikan.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga menyatakan bahwa kabinet Prabowo-Gibran kemungkinan akan lebih banyak diisi oleh kalangan profesional dibandingkan kader partai politik.Menurut pengamat dari BRIN, Lili Romli, penambahan menteri ini dilakukan untuk merangkul partai-partai koalisi dalam Koalisi Indonesia Maju. Karena banyaknya partai yang bergabung, setiap partai diharapkan mendapatkan kursi, baik sebagai menteri maupun wakil menteri. Hal ini dianggap sebagai bagian dari strategi politik Prabowo-Gibran untuk menjaga stabilitas koalisi.

Pengamat politik Asrinaldi dari Universitas Andalas menambahkan bahwa keputusan jumlah menteri adalah hak prerogatif Prabowo. Namun, ia mengingatkan agar hak tersebut tidak digunakan hanya untuk kepentingan partai koalisi, melainkan harus didasarkan pada kebutuhan negara dan masalah yang perlu diselesaikan. Kabinet yang lebih besar tidak menjadi masalah asalkan mampu menjawab tantangan masyarakat dan menjalankan visi misi presiden terpilih.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours