JAKARTA–Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa saat pemerintah berencana mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia pada 2018, ia sempat mendapat peringatan terkait potensi Papua lepas dari Indonesia dan ancaman terhadap posisinya. Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pidato pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII di Surakarta, Kamis (19/9). Menurut Jokowi, proses hilirisasi Freeport bukanlah hal yang mudah.
Jokowi menjelaskan bahwa sebelumnya Indonesia hanya memiliki 9 persen saham Freeport, namun kini sudah mencapai 51 persen dan akan meningkat menjadi 61 persen. Ia menegaskan bahwa Freeport kini milik Indonesia, bukan Amerika Serikat, meskipun masih ada kekhawatiran di masyarakat. Jokowi juga menyoroti bahwa selama 55 tahun beroperasi, Freeport tidak pernah membangun Smelter di Indonesia.
Lebih lanjut, Jokowi menyebut bahwa Freeport kemungkinan menghasilkan 40-50 ton emas setiap tahun, yang sebelumnya tidak diketahui publik. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya hilirisasi melalui pembangunan Smelter Freeport di Gresik, agar Indonesia bisa mengetahui dan mengelola emas yang dihasilkan dari tanahnya sendiri.
+ There are no comments
Add yours