Upacara Pewintenan Sari dan Piodalan Pura

Surabaya – Bertepatan dengan Hari Raya Suci Saraswati, yang jatuh pada sabtu umanis wuku watugunung, Pura Agung Jagad Karana menggelar sebuah upacara yang disebut Pawintenan Sari. Pawintenan Sari merupakan suatu proses peningkatan sumber daya manusia untuk meningkatkan kesuciannya.”Pawintenan Sari ini diikuti oleh pengurus Banjar Surabaya Periode 2024-2027 dan juga kandidat-kandidat calon pemangku”, tutur Jero Mangku I Ketut Sudana.

Yang pertama dilakukan penyucian dasar yang disebut pebia kalan, yang kedua menyatukan bayu sabde idep atau pengulapan dan dilanjutkan dengan perias cite. Proses ini merupakan proses yang sangat sakral. Di dalam proses penyucian peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk menjadi orang suci.”proses ini adalah proses yang sakral sekali”, tuturnya.

Disebutkan bahwa sang pandita yang berwenang melakukan proses penyucian mengerajah. Dimana simbol-simbol di dalam diri manusia dihidupkan dengan menggunakan tangkai daun sirih dan madu. Dilanjutkan dengan Pedambel yaitu Sad Rase atau 6 rasa yang dirasakan, agar apapun yang dimakan mulai dari lahir hingga akhir hayat, tidak lebih dari 6 rasa tersebut. Yaitu pahit, asin, manis, sepet, masam, dan pedas.Penyucian yang dilakukan ini adalah penyucian awal dari jenjang penyucian yang ada, termasuk penyucian khusus pemangku.

Sementara itu, Ketua Banjar Surabaya yang baru dilantik, I Nyoman Surya menjelaskan, di kesempatan moment ini, dirinya juga ingin menjaga keakraban umat, dengan meningkatkan kegiatan di pura. Agar kebersamaan dan rasa persaudaraan umat Hindu khususnya di Surabaya, semakin erat dan bersatu.”saya akan menata kembali hal-hal yang berkaitan dengan kepengurusan, juga meningkatkan kegiatan umat di pura, agar rasa persaudaraan semakin erat”, ujarnya”

Usai upacara Pewintenan, selanjutnya dilaksanakan persembahyangan Hari Raya Suci Saraswati, sekaligus Piodalan Pura Agung Jagad Karana Surabaya. Piodalan atau Odalan dimaknai sebagai hari peringatan berdirinya sebuah bangunan suci atau Pura. Peringatan atau Piodalan yang dirayakan juga kerap disebut dengan istilah Pujawali, petoyan atau petirtaan.(ss)

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours