Surabaya – Pakar Hukum Kejahatan Internasional dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Abdul Maasba Magassing menyesalkan ketiga calon presiden (capres) tidak mengupas tuntas isu ASEAN saat debat ketiga Pilpres 2024. Maasba menyayangkan persoalan itu hanya disinggung sepintas.
Maasba awalnya menjelaskan bahwa dari segi politik luar negeri ada 2 konteks wilayah hukum yang perlu dibahas yakni regional dan global. Lebih jauh lagi kata dia, ada konteks multilateral terutama dalam konteks kerja sama atau bilateral.
Maasba berharap para capres menguliti soal hukum organisasi internasional. Sayangnya, kata dia, isu ini tidak muncul meski sepintas disebutkan oleh Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan dan tidak ditanggapi lebih jauh oleh Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Capres Nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Dia melanjutkan, ASEAN sangat penting bagi Indonesia. Apalagi Indonesia sebagai leader, yakni sebagai ketua ASEAN usai meneruskan estafet dari negara Kamboja.
Maasba menambahkan, ASEAN banyak bekerja sama dengan Amerika, Selandia Baru, Uni Eropa, Australia, Jepang, dan negara maju lainnya. Terlebih masih banyak jenis kejahatan internasional yang mesti diselesaikan di internal ASEAN. Belum lagi, kata dia, soal isu berkembang saat ini bahwa Indonesia dituding menjual senjata ke lawan militer Myanmar. Dia menekankan, hal itu dilarang oleh ASEAN dan negara-negara di internasional. Maasba juga menyoroti sikap Prabowo Subianto yang dianggap selalu menghindar dari substansi pertanyaan saat menjawab. Khususnya pada saat Anies menanyakan soal standar etika seorang pemimpin ke Prabowo.
+ There are no comments
Add yours