Kericuhan dalam acara pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak, lansia, dan anggota polisi. Salah satu korban selamat, SF, mengaku melihat langsung kehadiran Dedi di lokasi sebelum kerumunan membludak saat warga mengantri makanan. Lonjakan massa menyebabkan desak-desakan yang membuat beberapa orang terjatuh dan terluka.

Dedi belum memberikan pernyataan resmi, meski sebelumnya mengaku tidak mengetahui adanya acara makan gratis. Namun, sebuah video di kanal YouTube pribadinya menunjukkan Dedi sempat menyebut akan ada makanan gratis dan mengundang warga untuk datang, yang memunculkan dugaan bahwa ia sebenarnya mengetahui isi acara. Hal ini menimbulkan pertanyaan publik atas inkonsistensi pernyataan tersebut. Pihak keluarga mempelai pun membantah adanya agenda makan gratis resmi.

Dan menyebut makanan hanya dibagikan karena sisa dari acara resepsi. Kasus ini kini ditangani oleh Polda Jawa Barat. Polisi menyatakan kecil kemungkinan kedua mempelai diperiksa karena seluruh acara diserahkan kepada Event Organizer (EO). Pihak kepolisian akan fokus memeriksa panitia pelaksana dan EO untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kericuhan yang menelan korban jiwa ini.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *