Anies Baswedan mengkritik ketidakhadiran Presiden Indonesia dalam forum-forum internasional, terutama di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia menyayangkan bahwa selama bertahun-tahun, kepala negara tidak pernah hadir secara langsung dan selalu diwakili oleh Menteri Luar Negeri. Dalam pidatonya di Rapimnas I Gerakan Rakyat, Anies menekankan pentingnya kehadiran kepala negara untuk menunjukkan eksistensi dan komitmen Indonesia dalam isu-isu global.
Anies mengibaratkan ketidakhadiran tersebut seperti warga kampung yang memiliki rumah besar tapi tak pernah ikut rapat RT, meskipun rutin membayar iuran. Menurutnya, Indonesia bisa merugi jika bersikap pasif di panggung internasional, karena partisipasi aktif sangat penting untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan membangun posisi strategis negara.
Lebih jauh, Anies menyoroti peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara yang cenderung stabil dibanding kawasan Asia Timur yang penuh ketegangan seperti Korea, Tiongkok, dan Jepang. Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga keteduhan kawasan ASEAN dan menjadikannya sebagai pusat kekuatan masa depan di Asia.