RAJA AMPAT – Aktivitas tambang nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya, menimbulkan kekhawatiran akan dampak pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem yang sensitif. Keberadaan tambang dinilai dapat mengganggu keseimbangan alam di wilayah yang dikenal dengan keanekaragaman hayatinya.

Para pelaku wisata di Raja Ampat meminta pemerintah untuk lebih serius dalam menjaga kelestarian alam daerah tersebut. Mereka berharap kebijakan yang berkaitan dengan aktivitas pertambangan disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan keberlanjutan ekowisata.

Jika tidak ada langkah tegas, keanekaragaman hayati dan potensi ekowisata Raja Ampat dikhawatirkan akan terancam. Pelaku wisata menekankan bahwa Raja Ampat bukan sekadar destinasi wisata prioritas nasional, tetapi juga merupakan kawasan konservasi yang harus dilindungi.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *