JAKARTA – Firman Kurniawan, pakar Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia, menilai Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital baru memiliki modal kuat, meski harus menghadapi tantangan besar seperti kecerdasan buatan dan keamanan data.
Ia mencatat bahwa kejahatan dan radikalisasi kini beralih ke platform digital, meningkatkan risiko kebocoran data nasional yang memerlukan solusi efektif.
Perubahan nama kementerian dinilai tepat, mencerminkan realitas digital saat ini, penting untuk memahami serta mengimplementasikan kebijakan yang relevan menghadapi tantangan seperti teknologi deepfake.
+ There are no comments
Add yours