Dinas Pendidikan Kota Surabaya memastikan bahwa daya tampung SMP di Surabaya mencukupi untuk seluruh lulusan SD tahun 2025. Meski daya tampung SMP negeri hanya sekitar 40 persen, sisanya diarahkan ke sekolah swasta yang juga difasilitasi oleh Pemkot. Kepala Dispendik, Yusuf Masruh, menekankan bahwa sekolah swasta juga memiliki kualitas baik dan penting untuk pemerataan pendidikan. Dispendik juga membuka kuota cadangan di beberapa SMP negeri serta meminta sekolah swasta melaporkan kapasitas mereka secara akurat agar proses penempatan berjalan tertib dan adil.

Yusuf menyampaikan bahwa pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berjalan lancar dan menekankan pentingnya pengawasan agar kegiatan bersifat edukatif dan bebas dari kekerasan atau perundungan. Guru dan kepala sekolah diminta memastikan MPLS menjadi momen positif untuk membangun karakter siswa. Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Yuli Purnomo, menyatakan bahwa proses SPMB tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, dengan tingkat pemahaman masyarakat yang meningkat serta sistem penerimaan yang lebih rapi dan online.

Yuli juga menegaskan bahwa kualitas pendidikan di sekolah swasta kini sudah setara dengan negeri, apalagi didukung bantuan dari Pemkot. Tantangan utama yang masih tersisa adalah soal biaya, namun pemerintah telah memberikan solusi melalui bantuan dana pendidikan. Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah memastikan semua anak tetap bersekolah, bukan di mana mereka bersekolah, dan pihaknya akan terus memantau agar tidak ada anak di Surabaya yang tertinggal dalam pendidikan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *