JAKARTA-Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa praktik beras oplosan menyebabkan kerugian masyarakat lebih dari Rp 99 triliun dalam setahun. Modusnya adalah mencampur beras biasa lalu dikemas ulang sebagai beras premium, sehingga harga tinggi tidak mencerminkan kualitas sebenarnya.Temuan ini berasal dari pemeriksaan tim independen dan 13 laboratorium di seluruh Indonesia, termasuk Sucofindo. Bukti-bukti pengoplosan telah diserahkan ke aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti.Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, menyayangkan masih adanya praktik seperti ini oleh perusahaan besar dan meminta agar pelaku diberi sanksi tegas. Ia juga mendorong semua pihak mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.