SURABAYA – Ratusan sopir truk yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jatim, Kamis (19/6/2025) petang. Mereka menuntut penghentian penindakan terhadap pelaku ODOL (Over Dimension Over Loading) dan meminta agar seluruh pihak, termasuk Polda Jatim, kembali menyepakati perjanjian yang dibuat pada 2022.Usai audiensi dengan Pemprov Jatim yang belum menghasilkan kesepakatan, massa meningkatkan volume sound horeg hingga tiga kali lipat sebagai bentuk protes. Suara keras itu bahkan menyebabkan getaran yang terasa sampai ke ruang audiensi, dan membuat lambang Pancasila terjatuh. Meski demikian, Ketua GSJT Angga Firdiansyah menegaskan bahwa aksi akan tetap berlangsung secara damai.Massa aksi juga mengancam akan memblokade Jalan Pahlawan dan menginap di lokasi hingga Sabtu (21/6/2025) jika belum ada keputusan dari pihak Kepolisian. Mereka menegaskan komitmen untuk tetap menjaga situasi kondusif meski harus bertahan di lokasi hingga tuntutan dipenuhi.