JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, disebut bersedia bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto karena ingin memastikan agar Kongres PDI-P yang akan digelar dalam waktu dekat tidak diganggu pihak luar. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (9/4/2025). Menurut Agung, Megawati menginginkan suasana kondusif, terutama setelah muncul dugaan kriminalisasi terhadap beberapa kader PDIP. Pertemuan dengan Prabowo dipandang sebagai bentuk pesan simbolik agar tidak ada lagi intervensi terhadap partai.

Dari sisi Presiden Prabowo, pertemuan ini juga memiliki makna penting dalam rangka memperkuat konsolidasi nasional. Agung menjelaskan bahwa tekanan dari luar negeri, termasuk isu perang dagang, serta dinamika kebijakan dalam negeri menjadi tantangan tersendiri bagi Prabowo. Dalam konteks ini, bertemu dengan Megawati dinilai sebagai langkah strategis. Meski Agung sempat melontarkan candaan soal ketiadaan nasi goreng dalam pertemuan tersebut, ia menekankan bahwa momen Lebaran menjadi waktu yang tepat untuk menjalin komunikasi politik yang konstruktif.

Secara keseluruhan, Agung menilai pertemuan antara dua tokoh besar ini sebagai sinyal positif bagi iklim politik nasional. Setelah melalui kontestasi keras di Pilpres dan Pilkada, pertemuan ini menunjukkan bahwa para pemimpin bisa kembali menjalin silaturahmi. Menurutnya, ini adalah pembelajaran penting bagi publik—bahwa setelah bersaing secara demokratis, para tokoh bangsa tetap dapat bekerja sama untuk membangun negara secara lebih baik dan berkualitas, tanpa perlu membawa perasaan atau berkepanjangan dalam konflik politik.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *