JAKARTA – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) meyakini rupiah akan kembali menguat setelah mengalami tekanan, dengan kurs dolar AS berada di level Rp15.450. Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam konferensi pers di Jakarta pada 18 Oktober 2024, menyatakan penguatan ini diperkirakan terjadi berkat imbal hasil yang menarik, inflasi rendah, dan prospek ekonomi Indonesia yang baik.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan, pelemahan rupiah sebesar 2,82% hingga 15 Oktober 2024 disebabkan oleh ketidakpastian global terkait eskalasi geopolitik di Timur Tengah. BI memutuskan menahan suku bunga acuan pada 6% untuk mengendalikan pergerakan rupiah.

Bank Indonesia terus memantau pergerakan rupiah dengan melakukan intervensi di pasar melalui operasi moneter seperti spot, DNDF, dan Surat Berharga Negara (SBN), serta memperkuat strategi pro-market dengan instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI sesuai kebutuhan.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours