JAKARTA – Debat perdana Pilkada Jakarta 2024 sukses digelar pada Minggu, 6 Oktober 2024, di JIExpo Kemayoran. Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta tampil dalam debat bertema “Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global”. Dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia, Aditya Perdana, menganalisis kekuatan dan kelemahan masing-masing paslon selama debat. Menurutnya, pengalaman manajerial dari calon-calon tersebut terlihat berbeda.

Aditya menyebut Ridwan Kamil, cagub nomor urut 1, terlihat dominan dalam mengangkat pengalamannya sebagai mantan wali kota Bandung dan gubernur Jawa Barat. Namun, hal tersebut dijadikan bahan serangan oleh cagub nomor urut 3, Pramono Anung, yang melihat kelemahan di beberapa kebijakan RK. “Pak Pram dengan mudah mengatakan terkait 5 persen bantuan RT RW yang Pak RK bilang Rp 1 miliar, tapi menurut Pak Pram ada 5 persen plafon yang dibatasi,” jelas Aditya.

Sementara itu, Pramono Anung dinilai memiliki perspektif lebih luas karena pengalamannya di pemerintahan pusat, memungkinkan dia untuk melihat titik lemah kebijakan daerah. Di sisi lain, cagub nomor urut 2, Dharma Pongrekun, menurut Aditya, kurang menonjol karena terlalu berpaku pada pernyataan kontroversial dan memiliki keterbatasan dalam pengalaman eksekutif.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours