Jakarta – Deputi III Kantor Staf Presiden Bidang Perekonomian, Edy Priyono, mengimbau Perum Bulog untuk memperbaiki metode intervensi dalam menjaga stabilitas harga beras. Saat ini, harga beras medium secara nasional berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), dengan harga rata-rata mencapai Rp14.600 per kg, jauh di atas HET yang ditetapkan. Edy menekankan pentingnya Bulog fokus pada daerah yang harga berasnya tinggi dan melakukan pengadaan di wilayah yang harga gabahnya di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

“Beras ini, ada daerah daerah yang harganya di atas HET. Dan, sebaliknya, ada daerah daerah yang harga gabahnya dibawah HPP (Harga Pembelian Pemerintah). Dan, untuk pengadaan dalam negeri juga agar fokus di daerah daerah yang harga gabahnya di bawah HPP. Karena HPP ini kan tujuannya untuk membantu petani produsen,” sebut Edy.

Di sisi lain, harga beras di pekan ketiga Agustus 2024 terus mengalami kenaikan sebesar 0,17% dibandingkan dengan Juli 2024, dengan harga eceran rata-rata untuk semua jenis beras mencapai Rp15.151 per kg. Kenaikan harga ini dilaporkan terjadi di hampir 33% wilayah Indonesia, termasuk Jakarta, di mana berbagai jenis beras mengalami peningkatan harga signifikan.

Meskipun terjadi kenaikan harga, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) tercatat lebih rendah 5,5% dibandingkan sebulan sebelumnya, meski masih 84,1% lebih tinggi dari posisi stok tahun lalu. Pasokan beras di PIBC sebagian besar berasal dari Jawa Tengah, dengan penyaluran terbesar ke wilayah DKI Jakarta.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours