JAKARTA, – Hasil penyelidikan terbaru dari Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkan bahwa pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas akibat serangan rudal, bukan bom seperti yang sebelumnya diberitakan. Rudal jarak pendek dengan hulu ledak sekitar tujuh kilogram diduga ditembakkan oleh “rezim Zionis” dengan bantuan Amerika Serikat, meledakkan area di luar penginapan Haniyeh di Teheran, Iran, dan menewaskan Haniyeh bersama seorang pengawalnya.
IRGC menegaskan bahwa aksi tersebut direncanakan oleh Israel dan mendapat dukungan dari Amerika Serikat. Sebagai respons, IRGC berjanji akan membalas kematian Haniyeh dengan hukuman keras terhadap Israel, namun tidak menyebutkan kapan dan bagaimana balasan tersebut akan dilakukan.
Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru dan sempat bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Meskipun Israel belum memberikan komentar resmi terkait tuduhan ini, mereka sebelumnya telah mengakui menjalankan operasi terhadap beberapa pemimpin milisi dalam beberapa bulan terakhir.
+ There are no comments
Add yours