JIKA PILWALI SURABAYA HANYA HADIRKAN CALON TUNGGAL, PENGAMAT KHAWATIR DEMOKRASI POLITIK TERANCAM MATI

SURABAYA – Pada Pilwali Surabaya 2024, pasangan petahana Eri Cahyadi dan Armuji muncul sebagai calon tunggal yang didukung oleh PDI Perjuangan (PDIP) dan PKB. Partai-partai lain belum menampilkan kandidat untuk melawan pasangan ini, menimbulkan kekhawatiran terhadap perkembangan demokrasi di kota tersebut.

Direktur Eksekutif Republic Research, Lasiono, menyatakan bahwa Surabaya sebagai kota besar dan barometer politik di Jawa Timur seharusnya mampu menampilkan lebih banyak calon kompeten. Ia menilai kegagalan partai politik dalam memunculkan kandidat baru menunjukkan kurangnya peran partai dalam mendidik masyarakat secara politik, yang sangat penting untuk pembangunan kota.

Direktur Eksekutif Republic Research Lasiono, SIP, M.IP, juga menyoroti potensi matinya demokrasi di Surabaya jika kondisi ini terus berlangsung. “Hal ini dibuktikan dengan, yang mana sampai hari ini belum ada yang berani partai politik dan elit partai politik mendeklarasikan calon di luar petahana Eri Cahyadi. Masyarakat tidak diberikan pilihan calon yang lain. Maka demokrasi politik di Kota Surabaya terancam mati,”

Lasiono menekankan pentingnya pemuda dan tokoh masyarakat potensial sebagai agen perubahan, namun mereka tidak didukung oleh partai politik di DPRD Surabaya. Ia khawatir ada kelompok yang menginginkan Pilwali Surabaya 2024 berlangsung dengan petahana melawan kotak kosong, yang bisa membahayakan kehidupan politik kota Surabaya di masa depan.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours