JAKARTA- Presiden Vladimir Putin memenangkan pemilihan umum Rusia secara besar-besaran dengan memperoleh 87% suara, berdasarkan hasil exit polls dari Public Opinion Foundation (FOM). Dia berhasil mengungguli tiga kandidat lain yang juga pro-Kremlin. Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC) mencatat partisipasi pemilih mencapai 72,22%, naik dari pemilu sebelumnya.
Di tempat kedua, ada Nikolai Kharitonov dari partai komunis Rusia dengan 4% suara, diikuti oleh Vladislav Davankov dan Leonid Slutsky. Putin menyampaikan terima kasih kepada warga Rusia atas dukungan mereka dan mengatakan hasil pemilu menunjukkan kepercayaan mereka padanya. Dia juga menegaskan akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang merusak surat suara. Dengan kemenangannya, Putin akan memimpin Rusia hingga 2030, menjadi pemimpin terlama setelah Joseph Stalin.
Negara-negara Barat Menolak Hasil Pemilu Rusia, Tuduh Putin. Mereka menyoroti penahanan lawan politik dan pembatasan terhadap calon yang ingin bersaing dengan Putin.
Menurut Dewan Keamanan Nasional AS, pemilu tersebut tidak dapat dianggap bebas dan adil. Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, juga menilai bahwa proses pemungutan suara tidak sesuai dengan standar pemilu yang bebas dan adil. Di Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa kecurangan dalam pemilu tersebut merusak legitimasi hasilnya.
+ There are no comments
Add yours