Uskup Agung Jakarta soal Sivitas Akademika Kritik Jokowi: Jika Tak Dengar Kritik, Bahayanya Tumbang

Jakarta – Uskup Agung Jakarta Kardinal Mgr Ignatius Suharyo menanggapi terkait sejumlah sivitas akademika yang mengkritik pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelang Pemilu 2024. Suharyo mengatakan, “Dalam perspektif iman Kristiani, dalam sejarah itu selalu ada kerajaan. Dan kerajaan itu sama dengan kekuasaan. Kita semua tahu kekuasaan itu berbahaya kalau tidak dijalankan dengan baik,”. Ia menilai setiap zaman berjalan seperti itu, sehingga, jika para akademisi menyerukan kritik terkait moral, itu tanggung jawab mereka dan ditujukan kepada institusi yang memegang kekuasaan.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Syuhud dalam kesempatan yang sama, mengatakan kritik merupakan hal yang biasa dan merupakan vitamin yang menyehatkan demokrasi. Ia menyebut kritik yang disampaikan sejumlah sivitas akademika bukan untuk merobohkan melainkan membangun Indonesia yang lebih baik.

Sivitas akademika berbagai kampus di Indonesia bersuara untuk mengkritik demokrasi pada era penghujung pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sivitas akademika sejumlah kampus seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Andalas (Unand), hingga Asosisasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) bersuara karena resah dengan situasi kebangsaan, khususnya pelaksanaan demokrasi di Tanah Air belakangan ini.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours