Ganjar Tolak Ajakan Bertemu dari Prabowo untuk Bahas Data Pertahanan Selepas Debat

Jakarta – Ganjar Pranowo calon presiden (capres) nomor urut 3 menolak ajakan Prabowo Subianto capres nomor urut 2 untuk bertemu kembali usai debat demi membahas data pertahanan. Usai debat Pilpres 2024 di Istora Senayan Ganjar mengatakan, “Tidak perlu (bertemu), debatnya itu hari ini. Kenapa mesti besok?”. Menurutnya, Prabowo tak perlu mengikuti debat bila tak siap. Apabila siap, sambungnya, Menteri Pertahanan RI itu harus mempersiapkan dirinya dengan baik untuk menghadapi debat ketiga Pilpres 2024 ini.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun menyinggung pernyataan Prabowo terkait waktu debat yang terbatas, sehingga dirinya tak bisa menjelaskan secara gamblang terkait data pertahanan Indonesia. Dia menuturkan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan acap kali berdebat dengan DPR RI dan publik melihat itu. Meski demikian, dia merasa berdebat dengan Prabowo cukup sampai di dalam debat Pilpres 2024.

Sebelumnya, Prabowo Subianto capres nomor urut 2 bersedia menyediakan waktu untuk berjumpa Ganjar Pranowo. Kesediaan waktu itu untuk membantah data pertahanan yang dikantongi Ganjar. Prabowo menyebut data yang dibawa Ganjar salah. Sebaliknya, Ganjar menantang Prabowo untuk membantah data yang ia bawa. Ganjar meminta Prabowo untuk memberikan bantahan langsung di sesi debat di Istora Senayan. Menanggapi tantangan Ganjar, Prabowo justru bersedia menemui Ganjar kembali untuk membeberkan dan memberikan penjelasan data pertahanan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3. Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023 dan debat kedua pada 22 Desember 2023, KPU menggelar debat ketiga yang mempertemukan para capres. Tema debat ketiga meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours