JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa kegiatan impor beras di Indonesia menjadi salah satu biang kerok harga komoditas tersebut menjadi mahal.

Ia menjelaskan bahwa skema Free on Board (FOB) menyebabkan biaya tambahan, dengan harga beras mencapai US$530-US$600 per ton (sekitar Rp8 juta-Rp9 juta). Dalam skema FOB, Indonesia sebagai importir harus membayar biaya distribusi dari pelabuhan ke gudang, yang mencapai US$40 per ton (sekitar Rp606 ribu per ton), sehingga total harga beras impor menjadi Rp8,6 juta-Rp9,6 juta per ton atau Rp8.600-Rp9.600 per kg.

Jokowi juga mencatat bahwa harga gabah naik dari Rp4.200 per kg menjadi Rp6.200, mencerminkan Nilai Tukar Petani (NTP). Sebelumnya, Bank Dunia mengungkapkan bahwa harga beras di Indonesia 20 persen lebih mahal dibandingkan pasar global dan tetap tinggi di kawasan ASEAN.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours