JAKARTA – Industri tekstil di Indonesia menghadapi krisis, dengan banyak pabrik yang dinyatakan pailit dan beberapa lainnya bangkrut. Berbagai faktor menyulitkan pabrik lokal, termasuk:

  1. Produk Impor Murah: Masuknya produk tekstil impor yang lebih murah mengurangi pangsa pasar produk lokal.
  2. Perubahan Tren Belanja: Pasca pandemi, konsumen beralih ke belanja online, menurunkan pesanan pabrik tekstil.
  3. Dampak Pandemi: Banyak pabrik belum pulih dari dampak Covid-19, sehingga mengalami kesulitan finansial.

Akibatnya, banyak pabrik terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Sejak awal 2024, beberapa pabrik besar, seperti PT Sai Apparel yang mem-PHK 8.000 karyawan dan PT Sinar Panca Jaya yang memecat 2.000 karyawan, terpaksa menutup operasi. Meski ada perusahaan seperti Sritex yang tetap beroperasi, banyak pabrik lain telah dinyatakan bangkrut.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours