JAKARTA – Industri tekstil di Indonesia menghadapi krisis, dengan banyak pabrik yang dinyatakan pailit dan beberapa lainnya bangkrut. Berbagai faktor menyulitkan pabrik lokal, termasuk:
- Produk Impor Murah: Masuknya produk tekstil impor yang lebih murah mengurangi pangsa pasar produk lokal.
- Perubahan Tren Belanja: Pasca pandemi, konsumen beralih ke belanja online, menurunkan pesanan pabrik tekstil.
- Dampak Pandemi: Banyak pabrik belum pulih dari dampak Covid-19, sehingga mengalami kesulitan finansial.
Akibatnya, banyak pabrik terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Sejak awal 2024, beberapa pabrik besar, seperti PT Sai Apparel yang mem-PHK 8.000 karyawan dan PT Sinar Panca Jaya yang memecat 2.000 karyawan, terpaksa menutup operasi. Meski ada perusahaan seperti Sritex yang tetap beroperasi, banyak pabrik lain telah dinyatakan bangkrut.
+ There are no comments
Add yours