JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam ledakan ribuan alat komunikasi di Lebanon, yang diduga dilakukan oleh Israel. Judha Nugraha, Direktur Pelindungan WNI Kemlu, menyatakan bahwa Kedutaan Besar RI (KBRI) Beirut telah berkomunikasi dengan para WNI di Lebanon dan memantau kondisi mereka secara intensif.

Saat ini, terdapat 152 WNI yang masih tinggal di Lebanon, dan KBRI telah memfasilitasi pemulangan 25 WNI dalam tiga gelombang sejak status Siaga 1 ditetapkan pada 4 Agustus 2024. Meskipun kondisi keamanan sangat rentan, sebagian besar WNI, terutama mahasiswa atau yang menikah dengan warga setempat, memilih untuk tetap di Lebanon.

Ledakan yang terjadi pada 17 dan 18 September 2024, mengakibatkan 32 orang tewas dan lebih dari 4.250 luka-luka, dengan 30 di antaranya dalam kondisi kritis. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menuduh Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. KBRI Beirut terus mengimbau WNI untuk mengikuti proses evakuasi yang telah disiapkan.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours