Surabaya, Asosiasi Pedagang Udang Wilayah Jawa Timur menyatakan mendukung pelaksanaan Pilkada Jawa Timur yang aman dan damai. Dukungan tersebut diwujudkan melalui deklarasi yang dilakukan di Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Minggu 21 Juli 2024.
Dalam sambutannya, Ketua Asosiasi Pedagang Udang Jawa Timur, Mahmudi, menyatakan deklarasi dan pernyataan sikap ini didasari adanya keinginan pelaku usaha, khususnya dalam bidang peternakan dan penjualan udang, yang menginginkan situasi keamanan tetap kondusif selama tahapan pelaksanaan pilkada.
Menurutnya, situasi kamtibmas yang kondusif sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian, karena masyarakat akan merasa tenang untuk melakukan kegiatan usaha dan melakukan aktivitas sosial lainnya.
“Pada pelaksanaan pilkada nanti kita bebas memilih pemimpin mulai dari tingkat Provinsi hingga Kabupaten/ Kota. Tetapi dengan catatan harus tetap menjaga sitkamtibmas tetap kondusif,” tegas Mahmudi dihadapan 75 anggotanya.
Mahmudi menambahkan, menjelang pelaksanaan pilkada biasanya terdapat oknum atau kelompok yang berusaha mencari dukungan dengan menghalalkan segala cara.
“Oleh karena itu kita harus tetap menjaga kekompakan dan jangan mudah terprovokasi sehingga situasi tetap aman dan kondusif, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mahmudi meminta anggotanya agar siap mendukung dan bisa bekerjasama dengan siapapun yang terpilih pada pelaksanaan pilkada nanti. Karena siapapun yang terpilih pasti akan bekerja dan berbuat yang terbaik untuk daerahnya.
“Diharapkan kepada rekan-rekan anggota Asosiasi Pedagang Udang Jawa Timur agar tetap saling menjaga kekompakan dan tidak memaksakan pilihannya kepada orang lain. Jangan sampai adanya perhelatan Pilkada Jatim 2024 menjadi polemik dan memecah belah persaudaraan di antara kita dan masyarakat pada umumnya”.
“Saya juga berharap kepada rekan-rekan anggota Asosiasi Pedagang Udang Jawa Timur, agar lebih bijak dalam menyikapi pemberitaan yang beredar di media massa maupun media sosial. Jangan sampai kita terpancing issu-issu hoax yang dapat memicu perpecahan antar masyarakat,” tutup Samsuri mengakhiri sambutannya.
+ There are no comments
Add yours