Jakarta – Hamas mengaku akan segera merespons proposal damai Jalur Gaza yang diajukan Presiden Donald Trump, yang berisi 20 poin termasuk penghentian serangan, penarikan pasukan Israel, dan pembangunan kembali Gaza. Anggota biro politik Hamas Mohammed Nazzal mengatakan, “[Hamas berhak menyampaikan pandangannya] dengan cara yang sesuai dengan kepentingan rakyat Palestina”.
Proposal Trump ini juga mendapat dukungan luas dari negara-negara Barat, Arab-Muslim, dan Israel, serta mencakup pemberian bantuan kemanusiaan besar dan pelucutan senjata bagi Hamas. Namun, hingga kini Hamas belum memberikan jawaban, sementara Trump memberi ultimatum tiga hingga empat hari untuk tanggapan itu.
Trump memperingatkan, “Jika Hamas tidak melakukannya, ini akan menjadi akhir yang sangat menyedihkan,” menunjukkan tekanan besar bagi Hamas untuk menyetujui usulan damai tersebut.