Jakarta – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf kepada Qatar atas serangan rudal yang terjadi dan berjanji tidak akan mengulanginya. Gedung Putih menyatakan, “Netanyahu menyampaikan penyesalannya yang mendalam bahwa serangan rudal Israel terhadap Hamas di Qatar dan secara tidak sengaja menewaskan seorang prajurit Qatar.” Permintaan maaf ini disampaikan saat pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump.
Netanyahu dan Perdana Menteri Qatar sepakat membentuk kelompok tiga arah untuk “meningkatkan koordinasi, memperbaiki komunikasi, menyelesaikan keluhan bersama, dan memperkuat upaya kolektif untuk mencegah ancaman,” menurut pernyataan Gedung Putih. Awalnya, Netanyahu sempat menantang Qatar yang menjadi lokasi pangkalan udara AS dan mendukung Hamas, tapi situasi berubah usai serangan Hamas pada Oktober 2023.
Trump sendiri tidak senang dengan serangan Israel ke Qatar, meski Qatar sudah membujuknya, termasuk dengan hadiah pesawat mewah. Serangan ini terjadi saat pemimpin Hamas membahas proposal AS untuk gencatan senjata di Gaza, menambah ketegangan di kawasan.