Surabaya – Proses pencarian korban reruntuhan gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo masih difokuskan pada tujuh orang yang terdeteksi masih hidup hingga Selasa malam (30/9). Kepala SAR Surabaya, Nanang Sigit, mengungkapkan tim terus menyuplai makan dan minum agar korban bisa bertahan lebih lama, meski enam korban hanya bisa diberi minum karena kondisi terjepit.

Untuk memantau keberadaan korban lainnya, tim menggunakan search cam dan hingga kini fase penyelamatan kritis atau golden time diperkirakan berlangsung tiga hari. Bila setelah fase ini korban masih belum dievakuasi, penggunaan alat berat seperti crane akan dilakukan.

Nanang memastikan evakuasi tahap lanjut akan dilakukan setelah asesmen ulang tanda-tanda kehidupan korban. “Kalau sudah tidak ada, baru kami pakai crane untuk mengangkat reruntuhan,” ujarnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *