JAKARTA – Aqsa Working Group (AWG) mengecam keras keputusan Amerika Serikat (AS) yang menolak sekaligus mencabut visa pejabat Palestina, termasuk Presiden Mahmoud Abbas, menjelang Sidang Majelis Umum PBB di New York pada September 2025. Menurut AWG, kebijakan ini adalah bentuk arogansi politik dan standar ganda AS yang berusaha menutup ruang diplomasi rakyat Palestina di forum internasional.Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (29/8) menyatakan Menteri Luar Negeri Marco Rubio menolak visa bagi anggota Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Otoritas Palestina (PA) dengan alasan keamanan nasional serta tuduhan terorisme. Namun AWG menilai langkah tersebut diskriminatif, melanggar Perjanjian Markas Besar PBB 1947, dan merupakan upaya membungkam suara Palestina yang ingin memperjuangkan hak-hak sahnya.Lebih lanjut, AWG menegaskan bahwa sikap AS memperlihatkan ketidakseriusan mendukung perdamaian, berbeda dengan mayoritas anggota PBB yang mendukung solusi dua negara. AWG juga menyoroti perlunya reformasi Dewan Keamanan PBB karena hak veto kerap disalahgunakan AS untuk menggagalkan resolusi terkait Palestina-Israel.