YOGYAKARTA-Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan ijazah sarjana Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dan alumni lainnya hanya dicetak satu kali saja.Ijazah asli diserahkan kepada lulusan saat prosesi wisuda. Dalam konteks Jokowi, ijazah asli diserahkan ketika mantan Wali Kota Solo itu diwisuda dari UGM pada November 1985. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menegaskan bahwa ijazah hanya dicetak satu kali dan langsung diberikan kepada pemiliknya, dalam hal ini Presiden Joko Widodo.
Kampus hanya menyimpan salinan, sementara ijazah asli sepenuhnya menjadi tanggung jawab alumni. Sesuai aturan hukum, dokumen pribadi hanya bisa ditunjukkan kepada pihak berwenang, dan saat ini salinan serta dokumen pendukung terkait sudah berada di kepolisian untuk kepentingan penyelidikan. Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro, menambahkan bahwa pihak universitas tidak memiliki kewenangan memverifikasi foto-foto ijazah Jokowi yang beredar di media sosial. UGM hanya berpegang pada data resmi yang dimilikinya sejak awal, yaitu salinan ijazah yang tersimpan di kampus.
Oleh karena itu, klarifikasi atas keaslian foto-foto yang tersebar di publik bukan menjadi tanggung jawab universitas. Lebih lanjut, Wening menegaskan UGM terikat aturan hukum yang melindungi data pribadi sivitas akademika, termasuk alumni. Dengan demikian, pihak kampus tidak bisa sembarangan menunjukkan atau membagikan ijazah kepada pihak ketiga. Prosedur yang benar untuk memastikan status seorang alumni adalah melalui pemilik ijazah itu sendiri yang menunjukkan dokumen kelulusannya.