BALI-Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan mengungkap masalah serius yang terjadi berkaitan dengan pariwisata dan pengembangan UMKM di Bali. Ia mengatakan ekonomi Bali memang tumbuh pesat belakangan ini, dan bahkan melampaui era sebelum pandemi covid-19 melanda. Bali menghadapi sejumlah persoalan serius di balik pesatnya perkembangan pariwisata. Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti masalah overtourism di kawasan Canggu, Kuta, dan Ubud, persoalan sampah, kemacetan, hingga meningkatnya pelanggaran wisatawan asing (WNA), seperti penyalahgunaan visa investor dan izin tinggal.

Selain itu, muncul pula penyalahgunaan izin usaha penanaman modal asing (PMA) yang seharusnya tidak diberikan untuk skala UMKM. Menurut Luhut, hasil audit BPKP menemukan banyak izin skala UMKM justru diberikan kepada perusahaan PMA, bahkan 39,7 persen di antaranya tidak memenuhi persyaratan usaha. Kondisi ini dinilai merugikan UMKM lokal dan berpotensi memperburuk tata kelola ekonomi Bali. Ia mengingatkan, jika tidak segera ditangani, masalah-masalah tersebut bisa menjadi bom waktu yang mengancam keberlanjutan pariwisata Bali.

Sebagai langkah penanganan, pemerintah bersama Dewan Energi Nasional (DEN) dan Bank Dunia tengah menyiapkan studi komprehensif untuk merancang pariwisata Bali yang lebih berkualitas dan berkelanjutan. Sementara itu, dalam jangka pendek, pemerintah akan memperbaiki sistem perizinan OSS, memperketat penegakan hukum bagi wisatawan pelanggar aturan, membangun sistem pengelolaan sampah terintegrasi, serta mengembangkan transportasi publik di Bali.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *