JAKARTA-Penjualan ritel Indonesia masih melambat. Sektor komunikasi juga terus mencatat kontraksi. Berdasarkan hasil laporan Bank Indonesia (BI) tentang penjualan ritel periode Juni 2025 yang terlihat pada Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2025, tercatat sebesar 231,9 atau tumbuh 1,3% secara tahunan (year-on-year/yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan Mei 2025 sebesar 1,9% yoy. Pertumbuhan konsumsi pada Juni 2025 terutama ditopang oleh sektor Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang naik 12,13% yoy.

diikuti Makanan, Minuman, dan Tembakau 2,44% yoy, Barang Budaya dan Rekreasi 1,51% yoy, serta Sandang 1,45% yoy. Lonjakan ini terjadi berkat momentum libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), cuti bersama, dan libur sekolah yang mendorong aktivitas belanja masyarakat. Meski ada sektor yang tumbuh, beberapa kategori masih melemah. Peralatan Informasi dan Komunikasi terkontraksi -17,86% yoy dan telah menurun selama 30 bulan berturut-turut. Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya turun -5,86% yoy, sementara secara bulanan pelemahan. Terbesar terjadi pada Suku Cadang.

Dan Aksesori (-2,94% mom) serta Barang Lainnya (-2,11% mom), mencerminkan turunnya permintaan pasca libur panjang dan minimnya aktivitas perawatan rutin. Di sisi lain, terdapat sektor yang justru menguat secara bulanan, seperti Barang Budaya dan Rekreasi yang melonjak 7,26% mom, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 5,37% mom, dan Peralatan Informasi dan Komunikasi yang berbalik positif 3,50% mom. Tekanan inflasi diperkirakan turun dalam tiga bulan mendatang, namun akan meningkat pada enam bulan ke depan, menggambarkan pergeseran pola konsumsi dan daya beli masyarakat.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *