Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis (24/7) pukul 07.09 WIB. Letusan tersebut menyemburkan kolom abu setinggi sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung atau 4.676 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan arah sebaran ke timur laut dan tenggara. Erupsi ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 214 detik.

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih menunjukkan intensitas tinggi dengan dominasi gempa letusan/erupsi. Dalam 24 jam terakhir pada Rabu (23/7), tercatat 39 kali gempa dengan amplitudo antara 10 hingga 22 mm. Meski demikian, status gunung tetap berada di Level II atau Waspada. PVMBG menetapkan sejumlah rekomendasi keselamatan, termasuk larangan aktivitas di sektor tenggara sejauh 8 kilometer dari puncak, serta radius 500 meter dari tepian sungai di sepanjang Besuk Kobokan yang berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar.

Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah, karena berisiko terkena lontaran batu pijar. Selain itu, potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran, lava, dan lahar hujan yang dapat mengalir melalui sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Warga diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menghindari risiko bencana.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *