Jakarta – Menteri keuangan, Sri Mulyani menyebutkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia tahun 2026 tidak akan lebih baik dari tahun 2025. Hal ini dikarenakan adanya konflik geopolitik yang meliputi berbagai negara, termasuk Indonesia.
Pada perang tarif di tahun 2025 yang terdapat di berbagai negara menyebabkan Trade Policy Uncertainty Index naik hingga menembus level 8.000. Sehingga menteri keuangan menyebutkan bahwa tahun 2026 juga memungkinkan terjadi pemburukan terhadap ekonomi. Akibat adanya konflik geopolitik yang tercermin pada peningkatan anggaran di negara negara besar, seperti negara yang bergabung dalam NATO.
“Bayangkan tadinya NATO, yang selama ini negara negara di benua Eropa belanja dengan pertahanannya yang masih di bawah 1,5% dipaksa oleh Presiden Trump menjadi 2% dan sekarang mereka naik menjadi 5% dari Gross Domestic Product (GDP). Ini konsekuensi dari adanya geopolitik global yang dianggap tidak aman” ungkap Sri Mulyani saat rapat kerja di Jakarta, Selasa (1/7/2025)