JAKARTA – Petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah, mengeluhkan hasil panen mereka yang tak dibeli oleh PT Gudang Garam. Kepala Desa Purbasari, Pujiyono, menyebutkan bahwa tembakau kini menumpuk di rumah petani dan belum laku dijual. Akibatnya, daya tawar petani menurun drastis karena pabrikan kecil yang masuk justru menawar dengan harga jauh di bawah standar.
Keputusan Gudang Garam untuk tidak membeli tembakau Temanggung disampaikan oleh Bupati Temanggung, Agus Setyawan, usai kunjungan ke kantor pusat perusahaan di Kediri. Menurutnya, selain karena stok bahan baku di Gudang Garam sudah melimpah hingga cukup untuk empat tahun ke depan, kondisi keuangan perusahaan yang terpengaruh penurunan harga saham juga menjadi alasan.
Harga tembakau anjlok signifikan setelah Gudang Garam menghentikan pembelian. Untuk grade D atau G, harga turun dari Rp100 ribu–Rp120 ribu menjadi Rp80 ribu–Rp100 ribu per kg. Sedangkan grade di bawahnya turun hingga Rp50 ribu per kg. Kondisi ini memperburuk kesejahteraan petani yang kini kesulitan menjual hasil panen mereka.