SURABAYA–Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa aksi premanisme yang mencoba menguasai lahan parkir toko modern bukan berasal dari organisasi masyarakat (ormas). Menurutnya, justru ormas-ormas di Surabaya seperti dari suku Madura, Batak, dan Ambon turut membantu menjaga keamanan kota.
Eri menyebut bahwa pelaku premanisme adalah oknum individu yang tidak terafiliasi dengan ormas. Ia menekankan bahwa ormas di Surabaya berperan penting dalam menjaga ketertiban, dan bahwa mereka bukan bagian dari aksi-aksi kekerasan atau intimidasi yang terjadi.
Ia juga menyoroti pentingnya toko modern mematuhi aturan soal penyediaan juru parkir resmi sesuai Perda dan Perwali yang berlaku. Kasus terbaru terjadi pada jukir resmi di Jalan Kartini yang mendapat ancaman dari preman, namun pelaku sudah ditindak oleh pihak kepolisian.