SURABAYA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) masih menghadapi ancaman siber setelah aksi pemasangan karangan bunga satire untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Tuffahati Ullayyah, Ketua BEM FISIP Unair, menyatakan bahwa ancaman tersebut masih sering muncul di media sosial, meskipun intensitasnya di WhatsApp pribadi mulai menurun.

Ancaman yang diterima mencakup intimidasi fisik, pesan-pesan buruk, hingga body shaming dan doa negatif terhadap anggota BEM FISIP Unair. Tuffahati mengaku pihaknya sedang mempelajari motif di balik serangan ini dan siap berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) jika ancaman terus berlanjut.

Meskipun mendapat ancaman, BEM FISIP Unair tetap berkomitmen untuk menyuarakan sikap kritis terhadap isu politik. Mereka memastikan narasi yang digunakan akan tetap tegas namun dalam koridor akademik.

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours