Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur no. 3 Tri Rismaharini (Bu Risma) meneteskan air mata saat memberikan sambutan dalam acara Tasyakuran Hari Sumpah Pemuda dan peringatan Hari Lahir Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ke-96 yang digelar oleh Pemuda Shiddiqiyah–Front Ketuhanan Yang Maha Esa di Pondok Pesantren Majma’al Bahroin Shiddiqiyah, Jombang

Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini (Bu Risma), tak kuasa menahan haru saat menyampaikan sambutan dalam acara Tasyakuran Hari Sumpah Pemuda dan peringatan Hari Lahir Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ke-96 yang digelar oleh Pemuda Shiddiqiyah–Front Ketuhanan Yang Maha Esa di Pondok Pesantren Majma’al Bahroin Shiddiqiyah, Jombang, Senin (28/10).

Di tengah sambutannya, Risma terisak ketika mengapresiasi komitmen pesantren tersebut yang berperan aktif dalam mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Selain itu, Pesantren Majma’al Bahroin Shiddiqiyah memiliki program unggulan bernama Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah (RSKILHS), yang berfokus pada pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin tanpa memandang latar belakang.

“Saya sungguh terharu dan malu berada di sini di tengah bapak-ibu hadirin sekalian, yang dengan keikhlasan membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu, bahkan keikhlasan yang luar biasa dari Warga Pondok Pesantren Majma’al Bahroin Shiddiqiyah. Sampai menyumbangkan sepeda motor satu-satunya,” ujar Risma dengan suara bergetar, sembari menyeka air matanya.

Risma, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dan Menteri Sosial RI, menceritakan bahwa ia juga memiliki program pembangunan rumah layak huni selama menjabat, namun didanai oleh anggaran negara. Risma mengaku kagum dengan inisiatif pesantren yang mampu menjalankan program tersebut secara mandiri.

“Makanya saya malu sekali berada di depan sini. Semua yang dilakukan Bapak-Ibu sekalian adalah bukti kepedulian yang sesungguhnya,” ucap Risma lagi-lagi dengan mata berkaca-kaca.

Dalam sambutannya, Risma juga mengungkapkan kekagumannya terhadap pesantren yang memberikan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Menurutnya, pesantren memiliki peran yang sangat besar dalam mencetak generasi yang berpendidikan dan berbudi luhur. Ia mengaku sering mengunjungi daerah-daerah di Jawa Timur dan menyaksikan langsung bagaimana masyarakat hidup dengan keterbatasan, sehingga butuh lebih banyak dukungan dalam pendidikan dan perumahan.

“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak pesantren yang telah membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu,” tambahnya dengan penuh emosi.

Risma juga menyatakan dukungannya terhadap program pesantren yang tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi santri dan keluarga mereka. Dia berkomitmen, jika terpilih nanti, akan memperkuat kerja sama dengan pesantren dalam penyediaan fasilitas dan program pendukung yang lebih baik.

Keharuan Risma mendapat sambutan hangat dari pengasuh pesantren dan ribuan santri yang hadir. Sebelum meninggalkan lokasi acara, Risma berdialog dengan para santri, yang menyampaikan aspirasi terkait akses pendidikan dan dukungan ekonomi. Risma pun merespons dengan menjelaskan rencana-rencananya yang berfokus pada kesejahteraan pesantren dan santri di Jawa Timur.

Acara tersebut ditutup dengan penuh kehangatan, menandakan ikatan yang semakin erat antara calon pemimpin Jawa Timur dan masyarakat pesantren yang menjadi bagian penting dalam pembangunan sosial provinsi ini. (*)

Bagikan:

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours