Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyatakan bahwa keberadaan KSP setelah masa jabatan Presiden Joko Widodo tergantung pada keputusan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Terdapat tiga opsi untuk KSP di masa Prabowo tetap ada dengan nama yang sama, dibentuk dengan nama baru, atau dihapuskan sama sekali. Moeldoko menegaskan bahwa pembentukan lembaga ini sangat bergantung pada prioritas presiden yang baru.
Sejarah lembaga serupa KSP telah ada sejak zaman Presiden Soeharto dengan nama berbeda, dan dilanjutkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan UKP-PPP. Moeldoko menjelaskan bahwa KSP di bawah Jokowi memiliki tugas yang luas, termasuk monitoring program prioritas presiden, namun ia meyakini bahwa jika unit kerja serupa tetap ada di era Prabowo, maka tugasnya akan lebih terbatas.
KSP dibentuk oleh Presiden Jokowi pada 2015 melalui Peraturan Presiden Nomor 26 tahun 2015 dan sebelumnya bernama Unit Staf Kepresidenan. Moeldoko telah menjabat sebagai Kepala KSP sejak 18 Januari 2018.
+ There are no comments
Add yours