Jakarta – Ketegangan antara Pakistan dan Afghanistan memuncak setelah baku tembak hebat yang menewaskan 58 tentara Pakistan dan menimbulkan korban di pihak Afghanistan. Kementerian Pertahanan Afghanistan menyebut ini sebagai balasan atas serangan udara Pakistan sebelumnya, sementara Pakistan membalas dengan tembakan artileri. Kabid humas Taliban, Zabihullah Mujahid, menegaskan, “Emirat Islam dan rakyat Afghanistan akan mempertahankan tanah mereka dan tetap tegas dalam pertahanan ini.”

Baku tembak terjadi di perbatasan, dengan kedua pihak sama-sama mengklaim berhasil menghancurkan pos militer lawan dan menutup beberapa penyeberangan perbatasan utama seperti Torkham dan Chaman. Konflik ini membuat Qatar dan Arab Saudi turun tangan meminta gencatan senjata, dan Kabul mengaku menghentikan serangan atas permintaan mereka. Meski demikian, tembakan masih terdengar di wilayah tertentu seperti Kurram, Pakistan.

Serangan udara Pakistan, yang rahasia menargetkan militan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) di Kabul, menjadi pemicu ketegangan ini. Islamabad menuduh Taliban melindungi militan TTP, namun Mujahid membantah, “Pejuang TTP tidak diizinkan beroperasi dari tanah Afghanistan.” Konflik ini terus menegangkan hubungan kedua negara yang berbatasan panjang itu.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *