Jakarta – Pemerintah, melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), mengumumkan akan melakukan pemrosesan ulang terhadap 29,99 ribu ton beras yang turun mutu untuk memperbaiki kualitasnya sebelum disalurkan ke masyarakat. Beras tersebut terdiri dari 3 ribu ton beras dalam negeri dan 26,89 ribu ton beras impor yang sebagian sudah disimpan lebih dari enam bulan.

Proses ini dilakukan agar beras yang disalurkan layak konsumsi dari segi rasa dan keamanan pangan, dengan Bulog rutin menguji kualitas cadangan beras pemerintah. Bapanas juga mengimbau mitra penyalur beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk berkoordinasi agar tak terjadi perbedaan harga yang membingungkan pembeli.

Namun, minat masyarakat membeli beras SPHP dilaporkan menurun karena Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilakukan TNI/Polri menjual beras dengan harga pengambilan langsung di gudang, sehingga mitra penyalur lain kesulitan bersaing. Hingga Oktober 2025, Bulog telah menyalurkan 462 ribu ton beras SPHP, mencapai 30% dari target nasional tahun ini.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *