Sidoarjo – Hasil analisis dari pakar ITS menyatakan gedung tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo mengalami kegagalan konstruksi total, menyebabkan bangunan roboh dengan model runtuhan ‘pancake’. Semua penyangga struktur bangunan benar-benar gagal, membuat kondisi reruntuhan sangat berbahaya dan menyulitkan evakuasi korban yang sebagian besar santri.
Akibat konstruksi yang tak sesuai standar, kolom utama bangunan membentuk lengkungan elastis U-shape, bukan patah, sehingga tercipta celah sempit tempat korban terjebak. Selain itu, bangunan terhubung dengan gedung sekitar, meningkatkan risiko runtuhan susulan dan membutuhkan penanganan sangat hati-hati oleh tim SAR untuk mencegah kerusakan lebih luas.
Peristiwa ini terjadi saat ratusan santri sedang beribadah di gedung yang sedang proses pembangunan, menewaskan tiga orang dan membuat puluhan lain terjebak. Proses evakuasi terus dilakukan dengan alat khusus dan pendekatan cermat demi keselamatan korban dan petugas.