Surabaya – Bidang Dokkes Polda Jatim mulai mengumpulkan sampel DNA dari keluarga korban yang belum ditemukan di reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, sejak Kamis (2/10). Kombes Pol. M. Khusnan, Kabid Dokkes Polda Jatim, menyatakan, “Kami mulai kumpulkan DNA dari keluarga dekat yang melaporkan ke posko Ante Mortem Polda Jatim“.
Untuk mempermudah komunikasi, Dokkes juga membuat WhatsApp Group khusus bagi keluarga korban agar informasi terkait identifikasi jenazah bisa tersampaikan dengan efektif. Pengambilan sampel DNA dilakukan melalui swab mukosa mulut, yaitu lapisan lendir di bagian dalam pipi.
Kombes Khusnan menjelaskan, “Dengan menggunakan DNA dari keluarga kandung, tim DVI dapat membuat profil DNA pembanding untuk dicocokkan dengan sampel dari jenazah yang susah teridentifikasi.” Metode ini membantu mempercepat proses identifikasi korban evakuasi.