Surabaya – BGN menanggapi isu keracunan siswa akibat menu MBG ikan hiu di SDN 12 Kecamatan Benua Kayong, Kalimantan Barat, dengan tegas menyatakan hanya menggunakan menu hiu dua kali selama program. Mereka siap menghentikan menu ini jika terbukti menjadi penyebab keracunan. Menu MBG disesuaikan dengan kearifan lokal dan ketersediaan sumber protein di daerah setempat.
Nanik S. Deyang, Wakil Kepala BGN, menjelaskan bahwa kasus keracunan dan alergi masih sering tumpang tindih, karena sebelum program, alergi setiap siswa sudah didata melalui guru. BGN juga menanggung seluruh biaya pengobatan keracunan tanpa membebankan kepada orang tua, sekolah, atau pemerintah daerah, memastikan penanganan penuh jika terjadi masalah.
Kasus keracunan terjadi pada 24 siswa dan seorang guru di Ketapang setelah mengonsumsi ikan hiu yang diduga mengandung merkuri tinggi, sehingga BGN menegaskan akan segera bertindak untuk memastikan keselamatan siswa dan menyesuaikan menu MBG sesuai kondisi setempat.