Jakarta – Yusril Ihza Mahendra berharap TNI bisa mulai dialog dengan influencer Ferry Irwandi dalam suasana terbuka dan tanpa prasangka buruk. Dia menekankan jalur hukum harus jadi pilihan terakhir jika dialog tidak berhasil, karena kritik konstruktif di media sosial adalah bagian dari kebebasan berpendapat yang dilindungi UUD 1945.

Sebelumnya, TNI berencana melaporkan Ferry terkait dugaan pencemaran nama baik institusi, tapi polisi menyatakan institusi tak bisa lakukan laporan pencemaran nama baik, hanya individu yang diperbolehkan.

Jadi, Yusril ingin masalah ini diselesaikan dengan komunikasi dulu supaya tidak langsung ke proses hukum.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *