SURABAYA-Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyampaikan permohonan maaf sekaligus keprihatinan atas insiden kericuhan yang berujung kebakaran di sisi barat Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Sabtu (30/8/2025). Ia menuturkan, meski Gubernur Khofifah sempat menemui massa dan menenangkan situasi, kondisi berubah setelah muncul kelompok besar membawa molotov dan benda berbahaya. Beruntung, api berhasil dicegah agar tidak merembet ke gedung utama yang menjadi simbol bersejarah Jawa Timur.
Insiden tersebut menghanguskan kantor biro umum, kantor media, hingga ruang staf Grahadi yang menyimpan banyak berkas penting. Emil mengaku terenyuh karena staf yang sudah lama mengabdi kehilangan dokumen kerja mereka. Ia menegaskan proses hukum terus berjalan, dengan sejumlah pelaku telah diamankan berdasarkan rekaman CCTV dan saksi. Namun, Emil mengungkap adanya anak-anak SMP yang ikut terseret, diduga dimanfaatkan pihak tertentu, sehingga tetap diberi konsekuensi tetapi dengan perlakuan berbeda dari orang dewasa.
Untuk sementara, Pemprov Jatim menerapkan sistem kerja dari berbagai lokasi karena sebagian besar ruangan Grahadi rusak, sambil menunggu proses renovasi yang tetap mempertahankan bentuk aslinya. Emil menegaskan prioritas pemprov adalah fasilitas publik dan keamanan warga, terutama menjelang penyelenggaraan AFC U-23 dan FIFA Match Day di Surabaya. Ia juga menekankan bahwa ruang demokrasi tetap terbuka bagi masyarakat, dengan syarat aspirasi disampaikan secara damai. Emil mengajak warga Jawa Timur menjaga kondusivitas, bersatu, dan memetik hikmah dari kejadian ini.