JAWA TIMUR-Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur menyatakan, para pelajar yang terlibat kericuhan dalam demonstrasi beberapa hari kemarin akan mendapat pembinaan. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agsung Paewai, menegaskan bahwa pelajar yang terlibat kericuhan dalam aksi unjuk rasa akan mendapat pembinaan serius. Pihak sekolah dan kepolisian akan menanganinya dengan memanggil orang tua maupun kepala sekolah. Jika ditemukan unsur pidana.
Koordinasi dengan aparat keamanan akan dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang. Dalam rapat koordinasi bersama seluruh satuan pendidikan, diputuskan bahwa siswa wajib membagikan live location melalui WhatsApp selama masa pembelajaran daring. Kebijakan ini bertujuan memastikan siswa benar-benar belajar dari rumah, didampingi orang tua, dan tetap fokus mengikuti kegiatan belajar maupun ujian dengan pengawasan wali kelas.
Aries menambahkan, Dindik Jatim terus memperkuat komunikasi dengan cabang dinas, kepala sekolah, dan orang tua sesuai arahan Gubernur Jawa Timur. Pengawasan dilakukan di 38 kabupaten/kota, dengan mekanisme pembelajaran menyesuaikan kondisi keamanan daerah. Untuk wilayah Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, pembelajaran daring sudah berlaku sejak 1 September, sementara daerah kondusif diharapkan tetap menjalankan pembelajaran tatap muka di sekolah.