BANDUNG-Polda Jawa Barat mengklaim petugas tidak menembakkan gas air mata ke dalam kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), melainkan ke jalan raya dan tertiup angin. Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Hendra Rochmawan menyebut penembakan gas air mata di kawasan Tamansari, Bandung, dipicu oleh aksi provokasi kelompok anarko. Menurutnya, massa berpakaian hitam melempar bom molotov dari dalam kampus Unisba ke arah patroli TNI-Polri. Hendra menegaskan aparat hanya menembakkan gas air mata ke jalan raya, bukan ke dalam kampus.

Serta membantah adanya petugas yang masuk area Unisba maupun membawa senjata peluru karet. Hendra menambahkan, insiden berawal saat patroli gabungan menemukan tumpukan batu, kayu, dan bekas bakaran ban di jalan. Kelompok anarko kemudian disebut membuat blokade di Tamansari untuk memprovokasi aparat agar terlihat menyerang kampus. Namun, aparat diklaim tidak terpancing dan hanya melakukan penyisiran di sepanjang jalan. Ia menyebut isu penyerangan kampus hanyalah framing kelompok anarko di media sosial.

Di sisi lain, Kepala Unit Keamanan Kampus Unpas, Rosyid, memberikan keterangan berbeda. Ia menyebut puluhan tembakan gas air mata justru masuk ke area kampus, hingga 12 orang termasuk mahasiswa pingsan akibat sesak napas. Pihak keamanan kampus juga mengamankan sisa proyektil gas air mata sebagai bukti. Rosyid menegaskan mahasiswa tidak melakukan provokasi, hanya berteriak, sementara seorang pedagang kopi di sekitar kampus, Mumu, juga mengaku tidak melihat adanya pelemparan molotov, hanya batu dan teriakan massa.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *