JAKARTA – Generasi Z dan Milenial dinilai semakin sulit membeli rumah karena banyak yang terjerat pinjaman online (pinjol) dan layanan bayar tunda (paylater). Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi, menyebut pinjol dan paylater kini tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), yang akan menjadi pertimbangan penting bagi bank saat memproses permohonan kredit perumahan rakyat (KPR).Adrianto mencontohkan, ada calon pembeli rumah yang ditolak bank karena memiliki cicilan pinjol atau paylater untuk barang konsumtif, seperti televisi dan kulkas. Menurutnya, hal ini membuat banyak anak muda gagal dalam proses BI Checking atau SLIK sehingga tidak lolos pengajuan KPR. Ia menilai, pinjol telah mendorong perilaku konsumtif masyarakat, dan semakin diperparah dengan maraknya layanan paylater.Kondisi tersebut memperberat industri perumahan yang juga terdampak oleh penurunan daya beli akibat ekonomi lesu dan gelombang PHK. Adrianto menegaskan bahwa pinjol adalah ancaman serius bagi generasi muda yang ingin memiliki rumah. Meski begitu, masih ada sebagian Milenial dan Gen Z yang mampu membeli rumah, tercermin dari data pembeli Summarecon Bekasi, yakni 62 persen berasal dari kalangan Milenial dan 16-17 persen dari Gen Z.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *