JAKARTA – Jalur Gaza kembali berduka setelah seorang tenaga kesehatan di Rumah Sakit Al-Aqsa tewas tertimpa palet bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara. Insiden ini terjadi di wilayah Deir al-Balah dan dilaporkan oleh Aljazeera pada Senin (4/8). Bantuan udara ini merupakan respons atas pemblokiran akses darat oleh militer Israel, yang hanya mengizinkan distribusi bantuan melalui jalur udara.Pengiriman bantuan melalui udara dinilai berisiko tinggi, terutama di Gaza yang sangat padat penduduk dan minim ruang terbuka. Palet bantuan yang dijatuhkan dari ketinggian sulit dikendalikan jatuhnya, sehingga membahayakan warga sipil. Menurut laporan, banyak warga Palestina yang terluka atau bahkan tewas akibat kejatuhan paket bantuan tersebut, dan jika bantuan jatuh di wilayah yang dikendalikan Israel, sulit bagi warga untuk mengaksesnya dengan aman.Operasi bantuan udara ini melibatkan enam negara, termasuk Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, Jerman, Belgia, dan Kanada. Meskipun militer Israel mengklaim telah menerjunkan lebih dari 120 paket bantuan, banyak organisasi kemanusiaan mengkritik metode ini karena tidak efektif dan membahayakan warga. Akibat tekanan global atas krisis kelaparan di Gaza, Israel mulai membuka jalur darat dan menghentikan sementara serangan di beberapa wilayah untuk memfasilitasi masuknya bantuan.